Setangkai Anggrek Cinta
Ini adalah kisah cinta yang pertama kali kurasakan.Kisah cinta yang kutemui di masa awal Sekolah menengah atas ku.Rasa yang sampai saat ini ingin kujadikan kenangan dan tak ingin ku alami lagi.
***
Hai,,,namaku Orcid,Orchidia Callista.Namaku aneh khan.Ya ,aku sangat tahu akan hal itu.Itu adalah nama yang diberikan mama padaku.Tentu saja aku sempat bertanya apa tujuan mama memberikan nama itu padaku karena itu bukanlah nama yang lazim dikenakan pada seseorang.Dan jawaban yang mama berikan saat itu membuatku ingin tertawa geli bila mengingatnya.Mama berkata ia memberiku nama Orchidia Callista karena selama 9 bulan 1o hari mama mengandungku mama banyak melakukan kebiasaan-kebiasaan aneh,seperti :
Mama selalu,setiap hari selalu pergi mengunjungi taman anggrek di jalur terluar kompleks perumahan kami.Tidak tahu kenapa,selama mama mengandungku Ia harus dan wajib untuk melihat bunga Anggrek sepanjang waktu.Mama selalu menghiasi kamarnya dengan bunga Anggrek setiap hari selama mengandungku.Karena kebiasaan aneh itulah akhirnya mama memutuskan memberiku nama “ Orcidia Callista “.
HUH,,Dan hari ini adalah hari pertamaku di sekolah menengah atas.Ini adalah masa Orientasi siswa jadi seperti inilah bentuk dandanan ku hari ini.Rambut diikat Sembilan sesuai tanggal lahirku,ditambah memakai kalung yang terbuat dari sambungan jengkol dan tulisan “BEBEK” di tanda pengenalku yang terbuat dari karduku bekas.Aku pandangi diriku di cermin rias dan berkata “ Wow,,siapa orang yang pertama kali akan u menertawakanku pagi ini ????
Jadi jam sudah menunjukkan pukul 06.30 dan 45 menit lagi masa orientasi siswa akan dimulai jadi akku bergegas menyusuri koridor,menuruni tangga dan mwnuju meja makan untuk sarapan.Itu sudah jadi kebiasaan keluarga kami.Sarapan dan jika tidak melaksanakan kegiatan rutin itu,mama akan langsung marah besar.Sesampainya di meja makan aku segera menarik kursi dan mengambil menu sarapanku hari ini : sepotong muffin bakar,selai strawberry dan secangkir susu hangat.Disudut meja makan ayah tertawa geli melihat dandananku hari ini.Belum cukup sampai disitu kakak ku dating dan menertawakanku seperti mentertawakan beruang madu yang gagal mendapat serangga.
“Apa-apaan rambutmu itu,jelek seperti kucir kuda,”timpal kakakku dari tangga.Ia mengejekku seraya mengenakan sepatu.
“Ini peraturan sekolah,kalau bukan karena peraturan sekolah mana mau aku berangkat seperti ini,”sergahku cepat.
“Callis,hari ini pergi dengan kakak saja ya,ayah dan mama harus berangkat pagi-pagi,ayah dan mama ada urusan penting dengan pabrik di Bandung,”Sahut ayah dari garasi mobil.Aku tidak sadar ayah sudah sampai gerasi mobil.Huh,,ayah cepat banget sih jalannya.
“Kita harus ke bengkel dulu.Jadi dari rumah kita naik taksi aja ,ya,”kata kakakku.
“Ngapain ke bengkel.30 menit lage kelas akku di mulai,kak.Aku bisa telat,”sergahku cepat.
“Mau gimana lage,mobil kakak kemarin mogok jadi ya beginilah.”
“Aduh,gimana nih,”kataku sambil melihat arloji ditanganku.”Hmm,ya udahlah,aku berangkat naik sepeda aja.Jauh lebih cepat naik sepeda daripada meski ke bengkel dulu.Aku bisa dijemur sambil hormat bendera kalau aku sampai telat.”
“Kamu yakin bisa naik sepeda???ehm,,maksud kakak dengan dandanan seperti itu,”katany sambil menahan tawa.
Aku mengambil sweterku yang tergantung dikursi meja makan.”Aku bias memakai ini,toh peduli amat lah.Gak ada juga yang mau ngelihat akk,”jawabku sewot.
Tanpa menunggu jawaban kakakku aku langsung menuju ke garasi rumah dan mengambil sepeda yang sudah hampir 2 tahun ini tidak kupakai lagi.Seluruh atribut MOS ku aku masukkan ke dalam tas,sementara rambutku aku tutupi dengan topi jaketku.
Dan ya inilah akk,,seorang gadis yang menempuh perjalanan untuk sekolah supaya gak kena hukuman dari kakak-kakak kelas yang sinting itu.Mereka akan selalu merasa bahagia apabila bias mengerjai adik-adik kelasnya apalagi apabila mereka sampai menangis.Aku selalu ingin berikan yang terbaik untuk orang-orang yang kusayang.Sejak sekolah dasar sampai sekarang,seingatku akk belum pernah mengecewakan seseorangpun.Mama selalu bilang kalau akk adalah kebanggaan keluarga,dan itulah arti lain dari nama ku.” Orcidia Callista atau anggrek yang bersinar.Mama selalu ingin akk jaddi orang yang bersinar dan menyinari orang lain seperti bunga anggrek yang dicintai semua orang.
Selama di sekolah dasar aku merupakan siswa berprestasi.Akk selalu jadi juara kelas dan beberapa kali mewakili sekolah untuk lomba akademik.Aku juga sempat mendapatkan beasiswa untuk siswa berprestasi selama 3 tahun penuh.
Di sekolah menengah pertama,prestasiku semakin menanjak.Aku mewakili sekolah untuk lomba pidato dan lomba olimpiade matematika dan aku lulus sekolah menengah pertama dengan hasil yang sangat memuaskan.Dan hari pertamaku disekolah ini agaknya akan berbeda Dari hari-hari berprestasiku seperti biasanya.Buktinya,baru berangkat aja aku sudah mengalami hari sial ini.Bayangin aja,akk harus banjr keringat mengayuh sepeda.Ditambah lagi aku harus motong jalan untuk mempersingkat waktu.Aku nyesel gak ikut ke bengkel dulu.Coba tadi aku gak naek sepeda ini,pasti gak akan kayak gene jadinya.
Setelah melewati perjalan panjang,akhirnya aku sampai juga di taman diseberang sekolahku.Aku turun dan membawa sepedaku untuk menyebrang jalan.Tetapi belum sempat aku berjalan selangkah pun,seseorang dari arah belakangku berteriak sambil melaju kencang dengan sepedanya ke arahku.Dan akhirnya,,,nasib sial kedua di hari awal sekolah menengah pertamaku terjadi.
“Aduh,jalan lihat-lihat dong,sakit nih,”jawabku sewot.
“Maaf-maaf tadi aku buru-buru.Aku hamper telat nih.Aku benar-benar minta maaf deh,”sahutnya.
“Telat sih telat tapi jangan nabrak orang juga dong,”kataku.
“Sekali lagi maaf,ya.Ehm,”dia memandangku sejenak dan berkata,”Aku Fahiya Zahrawani.Panggil Hiya aja,kamu anak baru di sekolah ini juga khan????
“Tahu darimana?,”tanyaku.
“Tuh,rambutmu diikat sampai Sembilan ikatan,”katanya.
Aku nyengir.Hahhaa,,,ternyata jaket yang menutupi kepalaku terbuka dan tampak jelaslah semuanya.
“ Ayo kesekolah bersama.Sekarang sih sepertinya belum terlambat,”katanya sambil melihat arloji di tangannya.”Sedikit banyak ini terjadi karena kesalahankuu.”
Dan akhirnya kami berjalan beriringan bersama.Hiya.Fahiya Zahrawani.Dia lah teman pertamaku di hari pertama sekolah menengah atasku.Seseorang yang pada akhirnya menjadi cinta pertamaku sekaligus menjadi cinta yang menyakitiku.Dia lah yang beberapa tahun ke depan menjadi seseorang yang akhirnya membuatku mengerti bahwa selamanya cinta tak membahagiakan seperti yang selalu ku baca dalam novel-novel klasik.Selama perjalanan aku melihat di tertawa cekikikan.
“Ada apa kenapa tertawa,disinikan gak ada yang lucu,”tanyaku.
“Gak ada apa-apa.Hanya saja kita sudah berteman beberapa saat yang lalu tapi aku belum tahu namamu,”bisiknya di telingaku.
Aku mengernyitkan bibirku pertanda jengkel.”Aku Orcidia Callista,”kataku sambil memandangnya.Eh,,, bukannya berhenti tertawa dia malah semakin tertawa menjadi-jadi.
“Apa,ada yang aneh dengan namaku,”jeritku.
“Enggak.Itu justru nama yang bagus banget,Orcid.”
“Jangan panggil aku sembarangan.Panggil aku Callista,jangan panggil Orcid,”tegasku padanya.
“Lho,kenapa????Aku suka memanggilmu dengan nama itu.”
“Tapi kedengarannya aneh,”protesku
“Gak aneh kok.Orcid itu artinya anggrek kan.Dan dari dulu aku selalu menyukai anggrek.Bagiku,bunga itu hebat.Bunga itu terlihat saat kaku tetapi sesungguhnya dia punya sifat yang sangat mengagumkan.Anggrek itu bunga hebat,,,dia mampu bertahan dalam situasi apapun.Dia bias hidup di tempat manapun.Anggrek juga member kehidupan bagi orang lain.Dan lagi,tahukah kau bahwa anggrek itu bunga khas bangsa ????,”tanyanya padaku.
Aku mengangguk.
“Memangnya tidak ada yang memanggilmu dengan nama Orcid,”tanyanya lagi.
“Hanya ada satu orang.Dan aku terlalu malas untuk menceritakannya.”
Aku hanya menunduk malu.Sebegitu hebatkah arti nama ku yang selama ini selalu ku jelek-jelekkan?huh,,,Dan akhirnya kami sampai digerbang sekolah.Murid-murid sudah banyak yang berdatangan dan kini dalam keramaian aku sendiri.Teman pertamaku yang baru kujumpai 5 menit yang lalu,kini telah pergi.Tadi Hiya pamit padaku,dia bilang dia ingin pergi ke kantin karena seluruh teman-teman lamanya berada disana.Dan aku,ya disinilah aku bersama sepedaku duduk termangu di bawah pohon besar di taman sekolah memandang siswa-siswa yang lalu lalang dengan urusan mereka masing-masing.
Aku merasakan sesuatu yang tidak nyaman di kantong rokku dan aku berusaha bangkit untuk mengambilny akan tetapi yang terjadi adalah siku tanganku tersenggol stang sepeda.Dan astaga,aku tidak sadar akibat kejadian tadi pagi kini disiku tanganku terdapat luka yang menganga lebar.Ditambah lagi akibat terkena stang sepeda tadi darahnya bertambah deras.
Sebetulnya bukan berarti aku penakut,tapi sumpah aku paling gak bias ngelihat darah.Dan pagi itu setelah melihat darah untuk pertama kalinya,aku merasakan pusing hebat dan mual di perutku.Rasanya seluruh isi perutku ingin kutumpahkan ditempat itu.Tetapi pada saat aku tengah berusaha menutup luka disiku tanganku dengan telapak tangan,,tiba-tiba seseorang yang entah dari mana datangnya menghampiriku.Dia jongkok tepat didepanku dan mengeluarkan sebuah sapu tangan dan meletakkan kesikuku yang berdarah.Di mataku saat itu dia terlihat sebaya denganku,hanya saja postur tubuhnya yang jauh lebih tinggi.Ia membawa sebuah benda ditangannya yang di mataku terlihat seperti sebuah biola.Belum sempat aku mengucapkan terimakasih padanya dia keburu pergi dariku.Aku sempat menjerit di tengah keramaian untuk menannyakan siapa namanya,tapi karena terlalu berisiknya situasi pagi itu,kurasa ia bahkan tidak menyadari bahwa aku memanggilnya.
Aku kembali ke bangku dimana sepedaku berasal.Aku mengambil kalung dari kantong rokku yang menjadi biang dari semua permasalahan ini.Sebuah kalung yang berbandul sebuah cincin yang terukir huruf AOA,Ari,Orcid,Arai.Kakak,,aku merindukanmu,’kataku dalam hati.
“Hai Orcid,sendirian aja.Maaf deh aku tadi ninggalin kamu,,,aku lupa kalau kamu belum punya teman selain aku disini,heehehehe,”katanya sambil tertawa.
Aku hanya tersenyum simpul.Hiya menarikku untuk ikut bergabung dengan siswa-siswa baru yang lain karena hari ini adalah hari pembagian kelas.Dan dalam hati,,aku sangat berharap aku bias satu kelas dengan Hiya.Dan Tuhan mengabulkan doa ku.Aku dan Hiya berada dalam kelas yang sama dikelas X8.Kelas terakhir dalam daftar kelas kelas barruku.
“Kelas X8 dimana sih,,ini sekolah atau labirin kaleng,,jalannya bercabang-cabang,”Kata Hiya sewot.Ia terus mengoceh selama mencari kelas sembari menggandeng tanganku.Waktu aku menolak dan berkata agar dia jangan menggandeng tanganku dia
“ Jangan GR dulu..Aku hanya takut kau tersesat di tengah manusia sebanyak ini,”jawabnya.Dan aku hanya bisa tersenyum kecut.
Hiya terus mengoceh hingga membuatku pusing.Tiba-tiba mataku tertuju lurus kedepan tepat mengenai seseorang laki-laki yang memberiku sapu tanganku pagi ini.Kalau taruhanku benar,dia pasti akan membawaku ke tempat yang tengah ku cari-cari.Hiya berhenti di depan majalah dinding sekolah saat aku menarik tangannya dan berusaha mengejar incaranku tadi.Dan bingo,,,,tebakanku tepat.ini lah dia kelas X8.Dalam keadaan tersengal-sengal Hiya berkata :
“Apa-apaan sih Orcid,”katanya.
Aku menunjuk sebuah papan yang dipaku diatas ruangan itu dan tersenyum pada Hiya,dan Hiya mengelus rambutku pelan.Kami duduk satu meja dan memilih meja paling sudut di deret nomor tiga.Sementara laki-laki yang kuikuti tadi duduk satu barisan dari ku di deret terdepan.
Tiba-tiba masuk tiga orang yang kutahu pasti bahwa senior yang akan mengerjai ku hari itu.Aku memperhatikan dengan jelas saat ketiga orang menyebalkan itu berkata dengan penuh angkuhnya.Dan salah satu dari mereka menunjukku untuk maju kedepan dan memperkenalkan diri dan aku mesti harus menurut karena itu yang mereka lakukan pada seluruh siswa baru dan akhirnya mimpi burukku terwujud.Mereka menertawakan namaku.
“ Nama kamu tuh aneh banget ,ya….kayak gak ada nama lain aja,”kata salah satu dari mereka.Aku hanya mengulum senyumTidak ada gunanya membalas ejekan mereka saat ini.Karena pasti aku yang akan disalahkan,Dan akhirnya tibalah giliran laki-laki misterius tadi.Dari perkenalan tersebut akhirnya aku tahu bahwa namanya adalah “Afka Syahriza Ramadhan”,nama yang indah khan,,tapi sangat berbanding terbalik dengan sikapnya.Sewaktu ia hendak berbalik dan menuju mejanya tiba-tiba seseorang dari anggota senior yang paling berbadan besar mencegatnya dan berkata sesuatu padanya:
“Hei,kau…Betapa memalukannya dirimu,,laki-laki lemah yang hanya bisa memainkan biola jelek itu,,,,lebih baik kau bergabung dengan kelompok music yang terdiri dari anak-anak banci saja….hahahaha,”katanya sambil tertawa dan disertai seluruh tertawaan dari seluruh kelas.
Afka hanya berdiri,menunduk,diam dan diam.Agaknya dia juga sama sepertiku tadi,,tidak ada gunanya melawan disaat kami masih mengenakan seragam sekolah menengah pertama.Senior yang berkata kasar tadi berjalan ke arah meja Afka dan mengambil biola yang terbaring disebelah kursinya.Senior itu memegang Biola using itu dengan tampang yang bisa dikatakan tidak beda dengan jijik.Dan tanpa kuduga sebelumnya,,,senior tadi dengan sengaja menyatuhkan biola usang itu hingga menimbulkan bunyi berdebum yang sangat keras.
Dan tiba-tiba aja,,Afka langsung memukul senior yang menjatuhkan dan menendang biolanya tadi hingga senior tersebut jatuh dan berdarah.Aku benar-benar phobia dengan darah setelah peristiwa yang terjadi 5 tahun yang lalu.Jadi,dengan gerak respon aku langsung memegang erat lengan Hiya dan menyembunyikan wajahku di lengannya.Hiya mendekapku kencang sekali seakan dia benar-benar tahu apa yang kutakutkan saat itu.Aku gak tahu ini apa.Tapi,rasanya aku sudah saangat jauh mengenal Hiya padahal belum sampai satu hari aku mengenalnya.Dia seperti kutub magnet menarikku ke dalam setiap nafasnya,senyumnya bahkan wajahnya.Wajahnya yang putih bersih,dengan mata bulat keemasaan yang suatu saat akan membuatku terluka.Aku bukan seseorang yang bisa dengan mudah dekat dengan seseorang.Karena itulah,,,sampai sekarang akk belum pernah merasakan apa itu cinta.Tapi di hadapan Hiya sekarang,,dalam dekap hangatnya semua itu berubah,,,sangat berubah.
Aku memejamkan mataku.Seluruh kelas sangat berisik dan tiba-tiba satu dari ketiga senior itu datang dengan membawa seorang guru dan tentu saja Afka diseret paksa dari tempat itu dengan makian yang tak jelas kedengarannya.Tapi,yang kutahu pasti sebelum Afka pergi,,dia sempat menatapku lama dengan tatapan dingin yang dulu pernah kulihat 5 tahun yang lalu pada Almarhum kakakku.
***
Karena hari ini aku bawa kendaraan pribadi,bukan mobil atau motor melainkan sepeda,,jadi kak Ari gak ngejemput aku seperti biasanya.Tapi,,itu gak masalah.Karena Hiya mau nemenin akk…..
Sebenarnya sih awalnya akk menolak tapi ia berkata :
“Apa-apaan sih Orcid,,jangan kira aku mau nganterin kamu sampai rumah.Maksud aku kita pulang sama-sama ajjja ,,,, kita kan pulang satu arah…Aku bawa’ sepeda dan kamu juga,,jadi kita sama khan.”
Huh….Hiya….Dia itu gak pernah sedikitpun nurunin gengsinya….
Akhirnya,,akk pun pulang bersama Hiya.Tapi,sampai di persimpangan ,kami jalan masing-masing.Dari persimpangan itu,Hiya belok kanan dan aku belok kiri.Hehehe,,,tujuanku sebenarnya sih Cuma pingin pulang bareng Hiya…Aku melihat arlojiku dan waktu sudah menuenjukkan pukul setengah 6 sore.Tapi,,rasanya akk malas pulang ke rumah.Rumahku terlalu sepi untuk kuhuni sendiri.Papa dan mama baru pulang 2 hari lagi dan kak Ari bilang ia ada kuliah sore hari ini.Sementara pembantu yang ada di rumah sudah pulang sejak jam 4 sore tadi.Jadi,,,daripada bengong dirumah gak ada kerjaan ,,lebih baik akk mampir dulu ke rumah kedua ku.Ini bukan rumah sungguhan lhoo,,,,ini taman anggrek yang selalu mama kunjungi dulu saat mengandungku.Ini jug ataman yang selalu ku kunjungi 5 tahun lalu bersama kakak kembarku.Dan taman yang selalu kulewati setiap pergi dan pulang sekolah.Jadi ini seperti rumah kedua bagiku….
Setiap kali merasa sedih dan sepi,,,akk selalu kesini,,selalu menginggat setiap kenangan yang dulu pernah kumiliki tapi sekarang hilang dan gak akan pernah muncul lagi.Akk selalu merasa bahagia disini,,setidaknya walau hanya melihat kehangatan dari keluarga yang ada di taman ini itu sudah sedikit mengobati rasa rinduku pada hidupku yang dulu.Akkk juga selalu merasa punya tempat disini.Taman anggrek di tepi kota yang akan selalu mengingatkanku pada namaku sendiri.
Tapi,hari ini di senja yang mendadak hening ini,,aku tidak melihat keramaian yang biasa mampir di tempat ini.Akk menyandarkan sepedaku di sebuah pohon mahoni tua di tengah taman.Akk rebahkan badanku di kursi panjang di taman itu dan membiarkan angin menyibakkan rambutku.Rasanya akk benar-benar ingin minggat dari kota ini.Jam menunjukkan pukul 06.30 sore.Dan akk yakin ,,akk pasti tertidur tadi.Ini sudah benar-benar lewat dari jam pulangku,,,Tapi,siapa yang akan memarahiku ??????
Tapi,ya sudahlah…sebaiknya akk pulang,,akk juga udah capek banget.Tapi,sewaktu aku hendak menaiki sepedaku,tiba-tiba mataku memandang ke sudut terjauh taman.Ada sesuatu yang ganjil menyergapku saat itu.Ada sesuatu yang kurasa memanggilku.Jadi akk,langsung beranjak dan menuju tempat itu.Sesampainya disana,,aku melihat sebuah biola yang rasanya begitu ku kenal.Aku coba untuk menyentuh biola itu.Dan,benar…akk merasa sangat mengenal dalam biola ini.Seperti sebuah biola yang pernah di perkenalkan almarhum kakakku 3 minggu sebelum kematiannya.Aku angkat biola itu dan mencoba untuk memainkannya walaupun senar-senar biola itu tak lengkap,,tapi belum sempat akk memegangnya seseorang tiba-tiba datang dan berkata :
“Apa yang kau lakukan pada biolaku,”katanya dengan suara parau.
Arrrgh,,betapa lancangnya akkk.Menyentuh sesuatu yang bukan milikku.Aku berbalik ke belakang dan…
“Afka,”kataku kaget.
Tetapi,bukannya memarahiku Karena telah lancang memegang biolanya…Dia justru memelukku dengan keras.Untuk beberapa detik yang lama akk hanya diam.Bingung dan takut,,benar-benar takut.Setelah itu,,dia memandangku lama.Dan yang terlihat di mataku saat itu,,akk melihat almarhum kakakku di matanya.Matanya begitu ku kenal,,mata itu yang selalu ada kapan pun akk butuh,,akk mengenal..akk jelas mengenalnya.Saat ia sadar,bahwa akk memandangnya,,dia segera memalingkan pandangannya dariku,mengambil biola usangnya dan segera berlalu dariku.Sementara akk,akk diam terpaku memandangi langit senja yang merona jingga dan berkata dengan nada lirih…
“Akk merindukanmu kag,,akk merindukanmu.”
***
Akk tiba dirumah tepat pukul 7 malam.Gerimis mulai turun ketika akk membuka gerbang rumahku.Akk parkirkan sepedaku sekenanya di halaman rumah.Dan berjalan lunglai masuk kedalam rumah.
“Darimana saja,kau…ini sudah jam 7 malam.Kakak hampir mati karena khawatir menunggumu pulang.Mana kamu gak bisa di hubungi lagi,”sergah kakakku di tangga menuju kamarku.
“Akk bukan anak kecil lagi kak,,jangan perlakuin akk kayak bayi yang kemana-kemana harus kakak yang nganterin.Akk bukan seorang yang mudah diatur,kag,”kataku sambil menerobos kakakku melewati tangga.
“Kakak punya tanggung jawab atas kamu.Jadi,,selama mama dan papa pergi mau gak mau kamu harus ikut peraturan kakag.Atau kalau gak,,,”ancam kakakku.
“Apa,,hah kakak bilang tanggung jawab.Jadi selama ini kakak ke mana.Kenapa waktu itu kakak biarin kak Arai mati.Kakak malah sibuk nyelamatin diri kakak sendiri,”jeritku sambil membanting keras pintu kamarku.
Akk menangis terisak di dalam.Akk benar-benar membutuhkan kak arai sekarang.Dari dulu kak Ari gak pernah perduli dengan akk.Akk masih ingat,,waktu aku kelas 2 sd dulu,,waktu akk jatuh sewaktu berlari mengejarnya dan terluka dia malah sekenanya kabur dan ninggalin akk.Saat itu,kak arai lah yang gendong akk sampai rumah.
Dan 5 tahun yang lalu kejadian yang sama terulang.Waktu itu hari kelima setelah masa liburan sekolah.Aku,kak ari,dan kak arai pergi mengunjungi pabrik tekstil kepunyaan papa di Bandung.Awalnya,,kak ari benar-benar gak ingin akk ikut,karena dia piker akk pasti akan ngerepotin.Tapi,waktu itu akk maksa ikut.Suatu tindakan yang sangat kusesali sampai sekarang.Akk gak akan pernah nyangka bahwa kalung yang sekarang ku kenakan dileher kali ini akan jadi hadiah ulang tahun terakhir dari kak Arai.
“Orcid,,-panggilan kesayangannya untukku-ini khan hari ulang tahun adik kakak tersayang,,,jadi kakak juga kasih nih kado terbaik yang kakak punya,”kata kak Arai melepaskan kalung yang ada dilehernya dan mengalungkannya dileherku.
Itu kata-kata terakhir yang akk bisa ingat sesaat sebelum pabrik papa mengalamii kebakaran hebat.Saat itu kami sedang berada di lantai atas jadi sulit untuk lari dari kepungan api yang memerangkap kami.Papa waktu itu sedang berada di lantai bawah tempat nya memeriksa bahan untuk pembuatan tekstil.Kami hanya bertiga waktu itu.Dan saat pemadam kebakaran mulai datang semakin kuat pula api yang memerangkap kami.Di mataku saat itu..akk pasti mati.Tapi,kak arai beri akk satu kepastian.Dia mengambil sesuatu terdekat di dekatnya,dan berusaha memecahkan jendela dari lantai tiga itu.Saat kak Ari yang memaksa untuk lompat duluan terjun dari atas lantai tersebut,,kak Arai berpesan padaku..
“Orcid,,jangan takut.Kamu sudah 11 tahun hari ini.Di bawah ada papa dan ada kak Ari,ayo lompat,”kata kak Arai.
“Tapi,akk mau lompat sama kakak,”kataku sambil menangis.
“Kakak akan nyusul,,ya sayang.Sekarang Orcid duluan ya,”katanya sembari mencium keningku.
Dan akhirnya akk terjun bebas dari lantai 3 itu.Seingatku waktu itu,,petugas pemadam berusaha menyingkirkan kerumunan orang dari area itu karena menurut mereka ambang panas dari gedung itu terlalu tinggi dan di khawatirkan akan menimbulkan ledakan jika api sampai pada bagian mesin.Dan dugaan mereka benar.Kak Arai gak bisa diselamatkan.Dan kejadian itu masih membekas di kepalaku sampai sekarang.
Tiba-tiba akk mendengar suara ketukan di pintu kamarku dan yang kutahu pasti itu adalah kak Ari.Untuk saat ini akk benar-benar tidak ingin berbicara padanya,,jadi akk langsung beranjak menuju ranjangku dan menutupi tubuhku dengan selimut percaku..
Akk mendengar derap langkah kaki kak Ari masuk ke kamarku.
“Callis,,udah tidur ya…Kakak benar-benar minta maaf.Kamu gak akan pernah mengerti betapa menyesalnya kakak setelah peristiwa 5 tahun yang lalu itu.Karena itulah,saat ini kakak berusaha untuk gak mengulang kesalahan kakak lagi dengan selalu membuatmu aman.”
Aku terisak di dalam selimut percaaku.Betapa egoisnya akk,,,,akk gak pernah bisa terima kenyataan bahwa kak arai udah gak ada dan akk masih punya seseorang yang benar-benar menyerupainya.Tuhan,,,maafkan akk…..
Semenjak kejadian malam itu,,akk selalu menuruti apapun yang kak Ari bilang,,,Ya,,,inilah yang kudapat pada akhirnnya.Akk punya dua orang kakak yang berwajah sama,,Jadi bagiku kak Ari juga kak Arai.
****
Sudah lebih dari 3 bulan sekarang.Dan masih seperti dulu,,Waktu pertama kali akk masuk sekolah akk masih selalu bersama Hiya.Sementara Afka,huh…Akk sama sekali tak pernah bicara sedikitpun dengannya setelah kejadian sore hari 3bulan yang lalu.Hari ini akk pergi pagi,soalnya kak Ari harus pergi pagi-pagi seperti ini,,ia berjanji akan menjemputku pulang sekolah nanti.Huh,,hujan turun deras banget,,Akk tutupi kepalaku dengan tudung jaket denim tebalku saat keluar dari mobil.Jam 06.15 pagi,akk melihat arloji di tanganku.Tentu,sekolah masih sangat-sangat sepi.Akk berjalan lambat-lambat menyusuri koridor menaiki tangga menuju kekelas ku.Begitu sampai di depan kelas,,akk langsung membuka lokerku dan meletakkan sepatu dan jaketku didalamnya.
Begitu hendak melangkahkan kaki,,aku mendengar sebait suara dari alat music yang begitu kukenal.Aku melihat ke dalam kelas dan melihat afka sedang memainkan biolanya dengan lembut dengan sangat hati-hati.Kejadian ini benar-benar membuka kembali memoriku 3 bulan yang lalu saat masa-masa orientasi sekolah dulu.Butuh 5 menit yang panjang hingga akhirnya afka sadar akan keberadaanku yang sedari tadi memperhatikannya.
Akk melangkahkan kakiku menuju kea rah afka sembari menunduk.Akk hamper saja lepas dari situasi tidak menyenangkan ini tapi tiba-tiba afka menarik lenganku.Dengan suara dingin dia berkata :
“Akk minta maaf soal kejadian waktu itu.Akk waktu itu hanya kaget karena kau sangat mirip dengan ……,”tiba-tiba hujan turun dengan derasnya hingga kata-kata afka tidak terdengar.
“Kau bilang apa ?,”Tanya ku.
“Udahlah,,lupain ajja…bukan apa-apa kok.
Akk memandanginya dengan tampang menyelidik.Kelakuan yang sama akk lakukan ketika akk berusaha membaca ekspresi di wajah Hiya.Afka tertawa geli melihatku.Dan akk pun terkekeh.Akk kira afka gak pernah ingin punya temen.Tapi,ternyata akk salah,afka jauh lebih menyenangkan dari yang akk kira.Afka biola itu erat-erat dan menyandingkannya di bahuku.Sedikit banyak akk mengerti akan biola.Karena biasanya setiap akhir pecan dulu,kak arai akan mengajakku ke taman anggrek di komplek rumahku dan mengajarkanku bermain biola.Walaupun akk tahu bunyi biola ku sangat sumbang waktu itu ia tetap tersenyum dan dengan sabar terus mengajariku.
Ada perasaan aneh yang menyergapku ketika ku sentuh biola itu..Rasanya,,akk benar-benar mengenal biola itu dengan baik ,baunya,warnanya,nadanya padahal akk baru saja memegangnya 5 detik yang lalu.Aku membuka kembali lembaran-lembaran nada biola didalam kepalaku dan akk putuskan akan membawa sebuah lagu yang sangat sering di mainkan kak arai dulu “A STALK AFFECTION ORCID “.
Baru saja akk hendak memainkan lagu itu tiba-tiba suara seseorang mengejutkanku.
“Orcid,”katanya.”Apa yang kau lakukan?,”tanyanya padaku.
“Hiya,,akk sedang mencoba biola ini.Itu yang sedang akk lakukan,memangnya kenapa???,”balasku bertanya padanya.
bersambung....
